Kamis, 31 Desember 2009

Geger Khasiat Sumber Air Rondo Kembar PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh Harian Bangsa
Selasa, 29 Desember 2009 11:26
Blitar-HARIAN BANGSA
Munculnya keyakinan masyarakat mengenai keampuhan sumber air Rondo Kembar, disikapi serius Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Blitar. Dalam empat hari terakhir ribuan warga mendatangi sumber air di Desa Bakung Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar yang diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Sumber air Rondo Kembar ditemukan seminggu berselang di kebun jagung milik Ny Usrek (40) dan bibinya Ny Kasemi (60). Lantaran keduanya menjanda ditinggal mati suaminya, warga menyebut sumber air tersebut Rondo Kembar.
Sekretaris MUI Kabupaten Blitar Ahmad Su’udi meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan isu tentang berbagai macam kasiat dari sumber mata air tersebut. Ia meminta masyarakat khususnya umat Islam lebih rasional dalam menyikapi setiap permasalahan. Sebab, kepercayaan semacam itu masuk kategori musrik.
‘’Masyarakat seringkali mengkait kaitkan sesuatu yang sebenarnya merupakan fenomena alamiah dengan berbagai hal mistis, sehingga hal itu menyesatkan. Apalagi belum ada fakta ilmiah yang menunjukan kasiat sumber air itu,’’ kata Su’udi.
Rencananya, MUI akan mengeluarkan selebaran yang berisi petunjuk pemahaman yang benar dalam menyikapi fenomena alam. Bukan itu saja, MUI juga berencana memasang himbauan di dekat sumber air agar masyarakat tidak terjebak dalam kepercayaan yang tidak rasional.
Sementara Ny Usrek menuturkan, awalnya pada pukul 11.00 WIB dia dan Ny Kasemi berada di ladang. Ny Kasemi berujar, saat tanaman jagung berbuah tentu hasilnya berlimpah kalau airnya cukup.
‘’Ucapan ini hanya sekadar keluhan biasa dan tidak akan mungkin terjadi, karena di daerah sini tidak mungkin ada sumber air,’’ ujar Ny Usrek. Letak ladang jagung yang merupakan tanah bengkok Desa Bakung seluas sekitar 1 hektare tersebut memang berada di atas tebing bukti kapur dan tanahnya lempung berwana kekuningan. Air untuk bercocok tanam hanya mengandalkan dari hujan. Keesokan harinya, ketika kembali ke ladang tampak sebagian tanah becek dan basah meski tidak ada hujan. Setelah diperiksa ternyata ada sumber yang mengalir dari sebelah utara ladang.
Setelah dicari sumber air yang mengalir tersebut, oleh Ny Usrek dan Ny Kasemi di gali lebih dalam. Ternyata air yang mengalir semakin deras, dan saat digali lebih dalam menyerupai kubangan berdiameter sekitar 1 meter dengan bagian bawah mengecil. Berukuran sekitar 30 cm, kedalaman 0,5 meter.
Seminggu kemudian datang seseorang warga yang mengaku dari Wlingi Blitar. Orang tersebut mengaku mendapat mimpi. ‘’Katanya kalau ingin sembuh dari sakit rematik menahun yang dideritanya, diminta minum air dari sumber di Bakung,’’ papar Ny Usrek. Tiga hari kemudian, orang tersebut datang kembali dan kembali meminta air dari sumber tersebut. ''Katanya penyakitnya membaik setelah minum dan diolesi air dari sumber,'' katanya. Kabar ini menyebar cepat, hingga keesokanya ratusan warga dari berbagai daerah datang ingin mengambil air sumber. Kaleng sumbangan yang dipasng Ny Usrek dan Kasemi pun saban hari terlihat penuh. Bahkan sumbangan sukarela dari warga sudah mencapai Rp 4 juta. (tri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar